1.
PENGERTIAN
A.
ROUTER
Adalah sebuah device
yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke
network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host
yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang
ada pada network yang lain.
Router juga
dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi
seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber
Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah
koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut
sebagai access server.
Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke
sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis
tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan
penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut,
meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki
fitur penapisan paket
disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya
memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga
dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja
jaringan. Router juga dapat menghubungkan network-network tersebut pada network
layer dari model OSI.
Jenis
– jenis router :
1.
Router
aplikasi adalah router yang dapat kita install pada system operasi sehingga OS
tersebut akan memiliki kemampuan seperti router : winroute, wingate, spy gate,
dll.
1.
Router
Hardware adalah router yang memiliki kemampuan seperti rouler, sehingga
hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi ID address atau mensharing ip
address seperti : Access Point.
2.
Router
PC adalah router (OS) yang memiliki fasilitas untuk membagi dan mensharing IP
address seperti : Windows NT, Mikrotik, Windows 2000 server dll.
B.
ROUTING
Routing adalah suatu
protokol jaringan yang digunakan untuk mendapatkan
rute dari satu jaringan ke jaringan yang lainnya. Rute ini, disebut dengan
route.
Routing terbagi menjadi 2 :
a. Routing static adalah menghubungkan
dari satu jaringan ke jaringan
lainya secara manual.
b. Routing
Dinamis adalah
routing yang digunakan untuk menemukan
network dan melakukan
update routing table pada router secara otomatis.
C.
DHCP (Dynamical Host Configuration Protokol)
Adalah layanan yang
secara otomatis memberikan nomor IP kepada computer yang memintanya.
komputer yang memberikan IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan
komputer yang meminta no IP disebut sebagai DHCP client.
Cara Kerja DHCP ada 4 tahapan :
1.
IP
Least Request adalah client yang meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari
DHCP server).
2.
IP
Least Offer adalah DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2
atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke
client tersebuent yang memilih penawaran DHCP server yang pertama diterima
dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman
tersebut kepada DHCP server. IP Least Acknowledge adalah DHCP server yang
menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfigurasi no IP dan
informasi lain kepada client dengan sebuah Acknowledgment kemudian client
melakukan inisialisasi dengan
mengikat (binding) no IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan
tersebut.
Manfaat
Penggunaan DHCP
1.
DHCP
memungkinkan mengkonfigurasi secara otomatis, sehingga dapat sangat
menyederhanakan management jaringan.
2.
DHCP
dapat memberikan mekanisme bagi management lokal untuk mayoritas client TCP/IP
pada internet network.
3.
Dengan
DHCP satu server DHCP dapat melayani beberapa client pada beberapa jalur dalam
interwork.
D.
SUBNETTING
Subnetting
adalah sebuah teknik yaitu :
IP Least Selection
adalah cling mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit
IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala
jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B,
dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan
batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.
Subnetting menyediakan
cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP
adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.
Dengan
kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8
bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting
mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan
sebagai network ID.Dua alasan utama melakukan subnetting:
1.
Mengalokasikan
IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh
alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau
16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network
dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau
dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang
memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin
akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2.
Alasan
kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device,
mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan
memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan
network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical
network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network
harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network
biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan
lebih kecil – dari Class C address.
SUBNET
Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network
lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di
dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar
network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network
ID yang berbeda-beda.
·
Contoh subnetting : Alamat class A
Alamat Network 10.0.0.0 dan subnet mask 255.255.0.0
Subnet 255 = 11111111, 2 8 – 2 = 254
Host 2 16 – 2 = 65.534
Subnet yang valid 256 – 255 = 1, 2 , 3 dan seterusnya. (semua di octet kedua). Subnetnya menjadi 10.1.0.0, 10.2.0.0, 10.3.0.0 dan seterusnya sampai 10.254.0.0
Subnet 10.1.0.0 … 10.254.0.0
Host pertama 10.1.0.1 … 10.254.0.1
Host terakhir 10.1.255.254 … 10.254.255.254
Broadcast 10.1.255.255 … 10.254.255.255
Alamat Network 10.0.0.0 dan subnet mask 255.255.0.0
Subnet 255 = 11111111, 2 8 – 2 = 254
Host 2 16 – 2 = 65.534
Subnet yang valid 256 – 255 = 1, 2 , 3 dan seterusnya. (semua di octet kedua). Subnetnya menjadi 10.1.0.0, 10.2.0.0, 10.3.0.0 dan seterusnya sampai 10.254.0.0
Subnet 10.1.0.0 … 10.254.0.0
Host pertama 10.1.0.1 … 10.254.0.1
Host terakhir 10.1.255.254 … 10.254.255.254
Broadcast 10.1.255.255 … 10.254.255.255
·
Contoh subnetting : Alamat class B
Alamat Network 172.16.0.0 dan subnet mask 255.255.192.0
Subnet 192 = 11000000, 2 2 – 2 = 2
Host 2 14 – 2 = 16.382 (6 bit di octet ketiga, dan 8 bit di octet keempat)
Subnet yang valid 256 – 192 = 64. 64 + 64 = 128
Subnet 64.0 128.0
Host pertama 64.1 128.1
Host terakhir 127.254 192.254
Broadcast 127.255 199.255
Keterangan, maka subnet 64.0 atau 172.16.64.0, mempunyai host pertama 64.1 atau 172.16.64.1 sampai dengan 171.16.127.254 dan alamat broadcastnya 172.16.127.255
Alamat Network 172.16.0.0 dan subnet mask 255.255.192.0
Subnet 192 = 11000000, 2 2 – 2 = 2
Host 2 14 – 2 = 16.382 (6 bit di octet ketiga, dan 8 bit di octet keempat)
Subnet yang valid 256 – 192 = 64. 64 + 64 = 128
Subnet 64.0 128.0
Host pertama 64.1 128.1
Host terakhir 127.254 192.254
Broadcast 127.255 199.255
Keterangan, maka subnet 64.0 atau 172.16.64.0, mempunyai host pertama 64.1 atau 172.16.64.1 sampai dengan 171.16.127.254 dan alamat broadcastnya 172.16.127.255
E.
DNS (Domain Name Server)
Adalah sebuah sistem
yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk
basis data tersebar (distributed database) didalam jaringan komputer, misalkan
internet.
Yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (nama resolution) dijaringan yang menggunakan TCP / IP
(transmission control protocol atau internet protocol.
DNS menyediakan alamat
IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail
exchange server) yang menirima surel (email) untuk setiap domain.
Keunggulan
DNS
1.
Root
– dever domain Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada
di struktur hirarki yang disabut level.
2.
Top
level domain
Contoh :
a.
Com
: Organisasi Comersial
b.
Edu
: Institusi pendidikan atau universitas
c.
Org
: Organisasi non profit dll
3.
Second
level domain
Dapat berisi host dan
domain lain yang disebut dengan subdomain.
4.
Host
name yang digunakan dengan
host name yang akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap
komputer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar